Kamis, 06 Januari 2011

Energi Alternatif

Pengertian energi alternatif

Energi alternatif adalah istilah yang merujuk kepada semua energi yang dapat digunakan yang bertujuan untuk menggantikan bahan bakar konvensional tanpa akibat yang tidak diharapkan dari hal tersebut. Umumnya, istilah ini digunakan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar hidrokarbon yang mengakibatkan kerusakan lingkungan akibat emisi karbon dioksida yang tinggi, yang berkontribusi besar terhadap pemanasan global berdasarkan Intergovernmental Panel on Climate Change. Selama beberapa tahun, apa yang sebenarnya dimaksud sebagai energi alternatif telah berubah akibat banyaknya pilihan energi yang bisa dipilih yang tujuan yang berbeda dalam penggunaannya.



Sejarah

Dalam sejarahnya, transisi penggunaan energi alternatif berdasarkan faktor ekonomi, hadirnya suatu sumber energi baru bertujuan untuk menggantikan sumber energi yang lama yang semakin langka dan mahal, tidak ekonomis lagi, atau tidak dapat diakses lagi.

1.Batu bara sebagai alternatif kayu
Berdasarkan catatan Norman F. Cantor, Eropa telah hidup di abad pertengahan
dengan hutan yang sangat lebat. Setelah tahun 1200an, bangsa Eropa menjadi sangat
terlatih dalam melakukan deforestasi dan di tahun 1500an mereka kehabisan kayu
untuk pemanas ruangan dan memasak. Di masa tersebut, Eropa berada di ujung
ketersediaan bahan bakar dan bencana nutrisi, hingga ditemukannya batu bara lunak
dan pertanian kentang dan jagung menyelamatkan mereka dari bencana kelaparan.

2.Bahan bakar minyak sebagai aternatif minyak ikan paus
Minyak ikan paus adalah bahan bakar dominan di awal abad ke 19, namun di
pertengahan abad, stok ikan paus berkurang dan harga minyak ikan paus meningkat
tajam dan tidak dapat bersaing dengan sumber bahan bakar minyak yang murah dari
Pennsylvania yang baru saja dikembangkan di tahun 1859.

3.Alkohol sebagai alternatif bahan bakar fosil
Di tahun 1917, Alexander Graham Bell mengusulkan etanol dari jagung dan bahan
pangan lainnya sebagai bahan bakar pengganti batu bara dan minyak dan menyatakan
bahwa dunia dekat dengan masa di mana kedua jenis bahan bakar tersebut akan
segera habis. Sejak tahun 1970, Brazil telah memiliki program bahan bakar etanol
yang menjadikan negara tersebut penghasil etanol kedua terbesar di dunia setelah
Amerika Serikat dan eksportir terbesar dunia. Program etanol Brazil menggunakan
peralatan modern dan bahan baku tebu yang murah sebagai bahan baku, dan residu
yang dihasilkan dari proses tersebut digunakan sebagai sumber energi untuk proses
berikutnya. Saat ini tidak ada lagi kendaraan pribadi di Brazil yang dijalankan
dengan bensin murni. Di akhir tahun 2008 Brazil telah memiliki sedikitnya 35.000
stasiun pengisian bahan bakar dengan sedikitnya satu pompa etanol.

Etanol selulosit dapat diproduksi dari berbagai macam bahan pangan, dan
melibatkan penggunaan seluruh bagian hasil pertanian. Pendekatan baru ini
meningkatkan hasil etanol yang diproduksi dan mengurangi emisi karbon karena
jumlah energi pertanian yang digunakan sama untuk sejumlah etanol yang lebih
tinggi.

4.Gasifikasi batu bara sebagai alternatif bahan bakar minyak yang mahal
Di tahun 1970, pemerintahan Presiden Amerika Serikat Jimmy Carter mengusulkan
gasifikasi batu bara sebagai alternatif bahan bakar minyak yang mahal yang
sebagian besar diimpor. Program ini, termasuk Synthetic Fuels Corporation,
terbengkalai ketika harga bahan bakar minyak turun di tahun 1980an.

5.Energi terbarukan sebagai alternatif energi tak terbarukan
Energi terbarukan adalah energi yang dihasilkan dari sumber alami, seperti cahaya
matahari, angin, hujan, arus pasang surut, dan panas bumi, yang terbarui atau
secara alami dapat muncul kembali setelah dipergunakan. Ketika dibandingkan
dengan proses produksi energinya, terdapat perbedaan mendasar antara energi
terbarukan dengan bahan bakar fosil. Proses produksi bahan bakar fosil sulit dan
membutuhkan proses dengan peralatan, proses fisik dan kimia yang rumit. Di lain
hal, energi alternatif dapat diproduksi dengan peralatan dasar dan proses alam
yang sangat mendasar.



Bentuk energi alternatif saat ini :

1.Energi alternatif yang bersahabat dengan lingkungan
Sumber energi terbarukan seperti biomassa kadang-kadang disebut sebagai
alternatif untuk bahan bakar fosil yang membahayakan bagi ekologi, karena jika
biomassa dikomersialkan dikhawatirkan akan membahayakan hutan sebagai penghasil
biomassa terbesar (kayu juga merupakan biomassa).

2.Alternatif "zero carbon"
Dari sudut pandang isu perubahan iklim, bahan bakar ekonomis rendah karbon adalah
sumber alternatif untuk mengeliminasi emisi karbon dan metana. Demi tujuan ini,
sumber energi terbarukan dan berkelanjutan seperti biomassa, dan hidrogen yang
dihasilkan dari gas alam, tidak tersedia secara ekonomis untuk melawan
peningkatan karbon secara global. Energi nuklir dan tehnik penangkapan dan
penyimpanan karbon seperti teknologi batu bara bersih adalah teknologi energi
alternatif yang rendah emisi karbonnya, namun tidak sesuai dengan tujuan bahwa
energi alternatif harus tidak merusak lingkungan.

3.Alternatif kemandirian energi
Di Eropa, terdapat harapan untuk lebih mandiri dan tidak bergantung lagi terhadap
suplai energi (minyak dan gas) dari Rusia, begitu juga di Amerika Serikat yang
berharap terbebas dari impor minyak yang diproduksi oleh negara lain. Dari sudut
pandang ini, gas alam domestik, bahan bakar fosil, adalah energi alternatif
terhadap bahan bakar yang diimpor dari luar. Ini adalah sudut pandang T. Boone
Pickens yang menjelaskan Pickens Plan untuk kemandirian energi, dan merefleksikan
undang-undang di Negara Bagian Florida, Amerika Serikat. Meski gas alam tidaklah
dapat diperbarui, namun dalam sudut pandang ini, hal tersebut adalah energi
alternatif.



Konsep baru energi alternatif :

1.Area penangkapan energi angin mengapung
Area penangkapan energi angin mengapung sama dengan area penangkapan energi angin
biasa namun mengapung di tengah-tengah lautan. Area penangkapan energi angin
lepas pantai dapat ditempatkan di perairan sedalam 40 meter. Keuntungan area
penangkapan energi angin mengapung adalah kemampuannya menangkap energi angin di
tengah lautan tanpa halangan bukit, pepohonan, dan bangunan; angin di tengah
lautan dapat mencapai kecepatan dua kali kecepatan angin di daratan. Perusahaan
energi Norwegia, StatoilHydro, akan melakukan percobaan pertama area penangkapan
energi angin mengapung di musim gugur 2009.

2.Biogas hasil pencernaan
Biogas hasil pencernaan berhubungan dengan pemanfaatan gas metana yang dilepaskan
ketika kotoran hewan membusuk. Gas ini dapat diperoleh dari sampah dan sistem
saluran limbah. Sistem penghasil biogas digunakan untuk menghasilkan untuk
memproses gas metana melalui bakteri atau dekomposer yang memecah biomassa dalam
lingkungan atau kondisi anaerobik. Gas metana yang dikumpulkan dan dimurnikan
dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif.

3.Heliokultur
Heliokultur adalah proses memanen energi matahari menjadi bahan bakar dengan
memindahkan karbon dioksida di atmosfer dengan memanfaatkan pertanian.



Energi alternatif dalam transportasi

Akibat peningkatan harga gas di tahun 2008 dengan peningkatan harga bahan bakar hingga 4 US dollar per galon ketika itu, telah ada gerakan untuk mengembangkan kendaraan dengan efisiensi bahan bakar yang lebih tinggi serta kendaraan dengan bahan bakar alternatif. Menanggapi hal tersebut, banyak perusahaan kecil meningkatkan penelitian dan pengembangan untuk secara radikal mengubah cara menggerakkan kendaraan pribadi. Dan saat ini, kendaraan Hybrid dan bertenaga baterai telah tersedia secara komersial dan dapat diterima masyarakat secara luas di seluruh dunia.